Okeh gan, di kesempatan kali ini, ane mau bahas tentang
" SELF DRIVING CAR " , lebih tepatnya gimana kalo mobil ini di aplikasikan di jalanan Indonesia
Check it Out
Sebelumnya, mari bahas dulu apa itu Self-Driving Car. Self Driving Car, atau dalam bahasa Indonesianya, Mobil yang bisa jalan sendiri. Yap, mobil dengan teknologi mutakhir ini, bisa jalan tanpa agan- agan kendarain, alias bisa autopilot di jalan. Semua imajinasi di film film fiksi ilmiah pun sudah menjadi kenyataan.
Tapi, pada kenyataanya, mobil auto pilot ini sudah di idekan sejak tahun 1920, dan berhasil direalisasikan pada tahun 1980, dimana Navlab universitas Carnegie Mellon dan ALV bekerja sama. Dulu di uji coba pada mobil Citroen DS 19.
Citroen DS 19
Dan akhirnya, Google berhasil membuat Google Driverless Car, dan bahkan sudah di tes langsung di jalanan San Fransisco sana, dan kabarnya akan segera di komersilkan dan bisa dipakai masyarakat dalam beberapa tahun lagi.
Diagram Google Driverless Car
Kecanggihan mobil ini, dia bsa berkendara di jalanan kota, meskipun ada kemacetan, dan jika ada rintangan yang terdeteksi , mobil ini akan melakukan pengereman, dan tentunya mobil ini dilengkapi dengan GPS. Dan, pertanyaanya, apakah mobil ini cocok dipakai di Indonesia ?
1. Kemacetan yang luar biasa
Sudah bukan rahasia lagi, jika Indonesia, apalagi Jakarta terkenal akan kemacetannya. Mungkin dengan mobil autopilot ini bisa mengurangi tingkat kelelahan driver. Tapi, dengan kemacetan di segala penjuru mata angin, sepertinya mobil ini akan bingung sendiri, mengalami kesalahan sistem, dan akhirnya menyerah, ngambek, gamau di starter, dan makin bikin macet
2. Salip sana, Salip sini
Udah tau dong kebiasaan pengendara Indonesia, salip sana salip sini. Ketika mobil autopilot sedang nyaman-nyamannya berkendara tanpa ada obstacle, dan tiba-tiba….. ciiiit,, tau tau ada motor yang entah datangnya dari mana ada di depan mobil, yang menyebabkan mobil mengarami serangan jantung, kejang-kejang, dan akhirnya tutup usia.
3. Angkot ngerem mendadak
Bayangin aja gan, driver manusia aja masih sering kaget, kalo liat angkot ngerem mendadak buat naik turunin penumpang. Apalagi, ini mobil. Gak yakin deh produsen mobil ini bakal menysisipkan software khusus pendeteksi angkot ngerem mendadak, jadi tar ada algoritma perkiraaan kapan dan dimana angkot akan naik turun penumpang.
4. Banyak Perlintasan kereta tanpa palang
Nah loh, banyak banget perlintasan kereta api di Indonesia yang masih belum memiliki palang. Ane rasa , saat melewwati perlintasan tanpa palang, mobil ini akan merasa tidak ada obstacle di depan dan di samping, dan tiba- tiba jedueerrrrr. Waspadalah waspadalah.
5. Pasar Tumpah
ini gila nih gan, lagi enak enaknya jalan dengan mobil autopilot, tentunya lewat jalur yang diberikan langsung oleh googlemaps, tiba- tiba ada pasar tumpah. Gak mungkin kan pasar tumpah kedeteksi di google map. Yang ada mobilnya bingung, malah pasar ditubruk sama nih mobil.
6. Razia Polisi
Kan cara mobil ini bekerja, dengan bantuan kamera yang akan diterjemahkan menjadi ada atau tidak adanya obstacle. Ketika ada obstacle, mobil ini akan mencari celah untuk menghindari obstacle. Bayangin gan, kalo tiba tiba ada razia polisi, yang ada ini mobil meliuk-liuk menghindari polisi. Udah deh di bui kita kayak novel baswedan
Pesan dari Ane
Mengendarai tapi tidak mengendarai, itu ironi. Kita duduk di kursi sopir, tapi kita penumpang, itu ironi. Analoginya, duduk di kursi presiden, tapi di atur- atur sama orang lain, itu ironi.
Yang kedua, jalanan di Indonesia, mungkin belum waktunya untuk mencicipi mobil self-driving, dalam artian, jalanan dan para pengguna jalannya masih di bawah standar Internasional. Alangkah baiknya, kalau pengguna jalanan dan infrastruktur jalanan berbenah
" SELF DRIVING CAR " , lebih tepatnya gimana kalo mobil ini di aplikasikan di jalanan Indonesia
Check it Out
Sebelumnya, mari bahas dulu apa itu Self-Driving Car. Self Driving Car, atau dalam bahasa Indonesianya, Mobil yang bisa jalan sendiri. Yap, mobil dengan teknologi mutakhir ini, bisa jalan tanpa agan- agan kendarain, alias bisa autopilot di jalan. Semua imajinasi di film film fiksi ilmiah pun sudah menjadi kenyataan.
Tapi, pada kenyataanya, mobil auto pilot ini sudah di idekan sejak tahun 1920, dan berhasil direalisasikan pada tahun 1980, dimana Navlab universitas Carnegie Mellon dan ALV bekerja sama. Dulu di uji coba pada mobil Citroen DS 19.
Citroen DS 19
Dan akhirnya, Google berhasil membuat Google Driverless Car, dan bahkan sudah di tes langsung di jalanan San Fransisco sana, dan kabarnya akan segera di komersilkan dan bisa dipakai masyarakat dalam beberapa tahun lagi.
Diagram Google Driverless Car
Kecanggihan mobil ini, dia bsa berkendara di jalanan kota, meskipun ada kemacetan, dan jika ada rintangan yang terdeteksi , mobil ini akan melakukan pengereman, dan tentunya mobil ini dilengkapi dengan GPS. Dan, pertanyaanya, apakah mobil ini cocok dipakai di Indonesia ?
1. Kemacetan yang luar biasa
Sudah bukan rahasia lagi, jika Indonesia, apalagi Jakarta terkenal akan kemacetannya. Mungkin dengan mobil autopilot ini bisa mengurangi tingkat kelelahan driver. Tapi, dengan kemacetan di segala penjuru mata angin, sepertinya mobil ini akan bingung sendiri, mengalami kesalahan sistem, dan akhirnya menyerah, ngambek, gamau di starter, dan makin bikin macet
2. Salip sana, Salip sini
Udah tau dong kebiasaan pengendara Indonesia, salip sana salip sini. Ketika mobil autopilot sedang nyaman-nyamannya berkendara tanpa ada obstacle, dan tiba-tiba….. ciiiit,, tau tau ada motor yang entah datangnya dari mana ada di depan mobil, yang menyebabkan mobil mengarami serangan jantung, kejang-kejang, dan akhirnya tutup usia.
3. Angkot ngerem mendadak
Bayangin aja gan, driver manusia aja masih sering kaget, kalo liat angkot ngerem mendadak buat naik turunin penumpang. Apalagi, ini mobil. Gak yakin deh produsen mobil ini bakal menysisipkan software khusus pendeteksi angkot ngerem mendadak, jadi tar ada algoritma perkiraaan kapan dan dimana angkot akan naik turun penumpang.
4. Banyak Perlintasan kereta tanpa palang
Nah loh, banyak banget perlintasan kereta api di Indonesia yang masih belum memiliki palang. Ane rasa , saat melewwati perlintasan tanpa palang, mobil ini akan merasa tidak ada obstacle di depan dan di samping, dan tiba- tiba jedueerrrrr. Waspadalah waspadalah.
5. Pasar Tumpah
ini gila nih gan, lagi enak enaknya jalan dengan mobil autopilot, tentunya lewat jalur yang diberikan langsung oleh googlemaps, tiba- tiba ada pasar tumpah. Gak mungkin kan pasar tumpah kedeteksi di google map. Yang ada mobilnya bingung, malah pasar ditubruk sama nih mobil.
6. Razia Polisi
Kan cara mobil ini bekerja, dengan bantuan kamera yang akan diterjemahkan menjadi ada atau tidak adanya obstacle. Ketika ada obstacle, mobil ini akan mencari celah untuk menghindari obstacle. Bayangin gan, kalo tiba tiba ada razia polisi, yang ada ini mobil meliuk-liuk menghindari polisi. Udah deh di bui kita kayak novel baswedan
Pesan dari Ane
Mengendarai tapi tidak mengendarai, itu ironi. Kita duduk di kursi sopir, tapi kita penumpang, itu ironi. Analoginya, duduk di kursi presiden, tapi di atur- atur sama orang lain, itu ironi.
Yang kedua, jalanan di Indonesia, mungkin belum waktunya untuk mencicipi mobil self-driving, dalam artian, jalanan dan para pengguna jalannya masih di bawah standar Internasional. Alangkah baiknya, kalau pengguna jalanan dan infrastruktur jalanan berbenah
Labels:
Intermezzo,
Teknologi